RIBUAN penumpang kereta api telantar di sejumlah stasiun di jalur utara Jawa Tengah akibat anjloknya dua gerbong kereta api (KA) Bangunkarta jurusan Jakarta-Jombang, Minggu (10/4) sekitar pukul 00.00
Lokasi kecelakaan tersebut sekitar 100 meter dari Stasiun Tegowanu, Desa Tegowanu Kulon, Kecamatan Tegowanu, Kabupaten Grobogan.
Tidak ada korban jiwa dalam kecelakaan tersebut. Namun, semua KA yang melewati jalur tersebut, harus menunda keberangkatannya. Pada Minggu siang, perjalanan seluruh KA yang lewat jalur utara jateng sudah lancar.
Kereta yang perjalanannya tertahan antara lain adalah KA Argo Anggrek jurusan Jakarta-Surabaya itu tertahan di Stasiun Tawang Semarang selama sekitar enam jam.
Kereta lain yang tertahan adalah KA Gumarang dan KA Sembrani yang tertahan di Stasiun Alatuwo Semarang. Selain itu, KA Brantas yang mengangkut sekitar 900 penumpang tertahan di Stasiun Brumbung Mranggen, Demak.
Kepala Humas daerah Operasional (Daop) IV PT KA jateng, Sapto Hartoyo, memastikan pada Minggu siang, seluruh perjalanan KA telah normal. “Dua gerbong KA Bangunkarta yang anjlok telah berhasil dievakuasi pada pukul 08.20. tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut, hanya saja, empat KA yang ke arah timur harus ditunda keberangkatannya,” kata Sapto, Minggu (10/4).
Sapto yang mengikuti proses evakuasi menjelaskan dua gerbong paling belakang. KA eksekutif tersebut berangkat dari Stasiun Pasar Senen, Jakarta pukul 16.10 dan tiba di Stasiun Tawang Semarang pukul 23.44. KA Bangunkarta dijadwalkan tiba di Jombang pukul 05.58.
Sapto juga mengatakan, pihaknya belum mengetahui penyebab anjloknya KA Bangunkarta. “Dalam seminggu ini, kami akan terus melakukan penyelidikan dan evaluasi terkait kejadian tersebut,” katanya.
Pada kesempatan itu, Sapto juga menyatakan PK KA meminta maaf kepada masyarakat, terutama kepada para pengguna KA atas ketidaknyamanan akibat anjloknya gerbong KA Bangunkarta di wilayah Grobogan.
Sementara itu, sejumlah pengguna KA kecewa dengan pelayanan PT KA karena tak menginformasikan keterlambatan sejumlah KA. Suripto (39), calon penumpang KA Banyubiru mengaku menghabiskan waktu selama tiga jam untuk menunggu loket KA buka. “Saya sejak pukul 05.15 berada di stasiun, tapi sampai pukul 08.15 belum ada kepastian kapan KA Banyubiru akan berangkat,” kata Suripto ketika ditemui di Stasiun Poncol Semarang.
Sedangkan Yantiningsih (41) warga Semarang yang hendak ke Surabaya menggunakan KA Argo Anggrek mengaku sudah menunggu di Stasiun Tawang Semarang sejak pukul 01.00, tetapi hingga pukul 07.00 petugas belum melayani penjualan tiket KA Argo Anggrek tujuan Surabaya. (dse)
Lahir di Sarolangun, 14 Desember 1985 -- TK Bunga Tandjung Sidareja, Kabupaten Cilacap -- SD Negeri Gunungsimping 03 Cilacap -- SMP Negeri 4 Cilacap -- SMA Negeri 1 Sidareja, Kabupaten Cilacap -- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang --
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khansa Zahra Najwalni
Jepret
Database Deni
-
WARGA Perumahan Taman Puri Sartika mengeluhkan minimnya perhatian Pemkot Semarang atas berbagai persoalan yang menimpa mereka. Menurut warga...
-
PERNAH dengar sebutan ayam ketawa? Tak perlu jauh-jauh ke Sidrap, Sulawesi selatan, untuk melihat ayam unik tersebut. Di Semarang, ayam yan...
-
KONDISI Terminal Penggaron saat ini ibarat “mati suri”. Bis-bis memang masih mau masuk, tapi nyaris hanya numpang lewat, membayar retribusi,...
-
TAMAN Menteri Supeno menjadi sangat sibuk pada siang hari. Taman yang biasanya sepi itu dipadati pengunjung berbagai stan, yang menjual anek...
-
DATANG dan melihat, Gunungpati, menghadirkan rasa nyess . Bayangkan, kalau ada lahan seluas empat hektar, yang ditanami cabe dengan buah-bu...
-
RABU (13/4), ratusan pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo, atau lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning (SK), mengikuti pem...
-
DERETAN pohon karet yang berbaris rapi nan hijau di sisi kanan-kiri jalan, disertai dengan kicauan burung di pagi hari, seakan-akan menjadi...
-
PEMBUDIDAYAAN kepiting soka ( soft shell ) di Tugu, Semarang, bangkrut. Usaha itu hanya bertahan setahun karena tambak pembudidayaan sering ...
-
KAMPUS SMP 5 Semarang, Kagok, seperti menjelma lokasi syuting kejar tayang. Di hampir setiap sudut sekolah, terdapat sekumpulan orang yang t...
-
PERSATUAN Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Karimata, Semarang mempertanyakan kinerja Pemkot Semarang soal penertiban para pedagang kaki lima ...
0 komentar:
Posting Komentar