SEPULUH orang perwakilan pedagang kaki lima (PKL) di Kota Semarang, mengadu ke Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Kota Semarang. Mereka mendatangi kantor LBH di Jalan Parang Kembang 14 Semarang, Jumat (8/4).
Para PKL itu mengadukan keputusan Wali Kota Semarang Soemarmo HS, mengenai pelarangan bselama empat hari, 7-10 April, yang dianggap diskriminatif.
Kepada Luthfi Dwi Yoga, staf Divisi Kemiskinan Perkotaan YLBHI-LBH Semarang yang menemui mereka, para PKL itu menyatakan, mereka merasa telah dibohongi oleh Wali Kota Semarang.
“Ketika saya bertemu Pak Marmo (Wali Kota Semarang –Red), beliau menyampaikan tidak akan meliburkan kami berjualan. Tetapi kenyataannya berbunyi sebaliknya,” kata Ani Kusrini, Ketua Persatuan PKL Semarang.
Haryono, Ketua Paguyuban PKL Thamrin mengatakan, tak hanya sekali ini saja mereka diminta paksa untuk libur berjualan. Apabila dirata-rata, tiap tahun bisa mencapai lima kali dan hamper sampai lima hari di tiap larangan tersebut. “Larangan berjualan biasanya berkait HUT Kota Semarang, ultah Satpol PP, atau ketika ada kunjungan presiden, atau saat ada penilaian Adipura,” katanya (dse)
Lahir di Sarolangun, 14 Desember 1985 -- TK Bunga Tandjung Sidareja, Kabupaten Cilacap -- SD Negeri Gunungsimping 03 Cilacap -- SMP Negeri 4 Cilacap -- SMA Negeri 1 Sidareja, Kabupaten Cilacap -- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang --
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khansa Zahra Najwalni
Jepret
Database Deni
-
WARGA Perumahan Taman Puri Sartika mengeluhkan minimnya perhatian Pemkot Semarang atas berbagai persoalan yang menimpa mereka. Menurut warga...
-
PERNAH dengar sebutan ayam ketawa? Tak perlu jauh-jauh ke Sidrap, Sulawesi selatan, untuk melihat ayam unik tersebut. Di Semarang, ayam yan...
-
KONDISI Terminal Penggaron saat ini ibarat “mati suri”. Bis-bis memang masih mau masuk, tapi nyaris hanya numpang lewat, membayar retribusi,...
-
TAMAN Menteri Supeno menjadi sangat sibuk pada siang hari. Taman yang biasanya sepi itu dipadati pengunjung berbagai stan, yang menjual anek...
-
DATANG dan melihat, Gunungpati, menghadirkan rasa nyess . Bayangkan, kalau ada lahan seluas empat hektar, yang ditanami cabe dengan buah-bu...
-
RABU (13/4), ratusan pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo, atau lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning (SK), mengikuti pem...
-
DERETAN pohon karet yang berbaris rapi nan hijau di sisi kanan-kiri jalan, disertai dengan kicauan burung di pagi hari, seakan-akan menjadi...
-
PEMBUDIDAYAAN kepiting soka ( soft shell ) di Tugu, Semarang, bangkrut. Usaha itu hanya bertahan setahun karena tambak pembudidayaan sering ...
-
KAMPUS SMP 5 Semarang, Kagok, seperti menjelma lokasi syuting kejar tayang. Di hampir setiap sudut sekolah, terdapat sekumpulan orang yang t...
-
PERSATUAN Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Karimata, Semarang mempertanyakan kinerja Pemkot Semarang soal penertiban para pedagang kaki lima ...
0 komentar:
Posting Komentar