GUBERNURJawa Tengah, Bibit Waluyo, merasa dibohongi oleh anak buahnya yang tergabung dalam tim penyusunan Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Anggaran 2010. DPRD Provinsi Jawa Tengah menemukan adanya persamaan antara laporan pertanggungjawaban APBD tahun 2009 dan laporan pertanggungjawaban APBD tahun 2009. Ada dugaan, staf Gubernur hanya melakukan copy paste atau salin tempel.
“Saya kecewa, LKPJ ini disusun asal jadi dan tidak sesuai dengan fakta. Permasalahan-permasalahan yang dihadapi tidak sama dengan yang dilaporkan. Ternyata keringat saya selama setahn tidak diakui,” kata Bibit seusai mengikuti sidang paripurna DPRD Jateng, Jumat (8/4).
Bibit menjelaskan, LKPJ disusun oleh tim yang beranggotakan staf dari masing-masing satuan kerja yang dikoordinir oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jawa Tengah. “Harus ada yag bertangung jawab pada penyusunan laporan yang tidak sesuai denga fakta ini,” katanya.
Sebelumnya, DPRD Jateng menolak laporan pertangungjawaban APBD Jateng tahun 2010 dengan alasan sekadar menyalin laporan serupa tahun 2009. Ketua Panitia Khusus (Pansus) LKPJ Anggaran 2010 DPRD Jateng, Sri Ruiyati mengatakan, laporan pertangungjawaban APBD 2010 tidak layak untuk dibahas karena hanya menyalin LKPJ tahun 2009.
“Contohnya, pertangungjawaban di bidang pariwisata serta pertanahan yang ternyata sama persisi dengan laporann tahun 2009. Selain itu, kesalahan mendasar yang cukup mencolok terdapat pada komposisi kursi DPRD Jateng yang mengacu hasil Pemilihan Umum 2004, Gubernur hanya menyebutkan tujuh fraksi, tanpa Hanura dan Gerindra,” jelas Ruiyati.
Oleh karena itu, DPRD mengembalikan LKPJ tahun 2010 dan memberi waktu sebulan untuk perbaikannya.
Konspirasi
Menanggapi persoalan tersebut, Sekretaris Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, Nepotisme (KP2KKN) Jateng, Eko Haryanto menduga tim penyusun laporan sengaja mempermalukan Gubernur Jateng, Bibit Waluyo.
Jika hal itu memang tidak disengaja, berarti staf Gubernur merupakan orang-orang yang tidak profesional dan bertindak sembrono.
Anggota DPRD Jateng, Adi Rustanto menganggap, adanya konspirasi usaha menjatuhkan citra Gubernur Bibit Waluyo melalui LKPJ Anggaran 2010 yang tidak sesuai dengan di lapangan. Dia meminta, Gubernur Jateng menelusuri keberadaan yang sesungguhnya dalam masalah tersebut. (dse)
Lahir di Sarolangun, 14 Desember 1985 -- TK Bunga Tandjung Sidareja, Kabupaten Cilacap -- SD Negeri Gunungsimping 03 Cilacap -- SMP Negeri 4 Cilacap -- SMA Negeri 1 Sidareja, Kabupaten Cilacap -- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang --
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khansa Zahra Najwalni
Jepret
Database Deni
-
WARGA Perumahan Taman Puri Sartika mengeluhkan minimnya perhatian Pemkot Semarang atas berbagai persoalan yang menimpa mereka. Menurut warga...
-
PERNAH dengar sebutan ayam ketawa? Tak perlu jauh-jauh ke Sidrap, Sulawesi selatan, untuk melihat ayam unik tersebut. Di Semarang, ayam yan...
-
KONDISI Terminal Penggaron saat ini ibarat “mati suri”. Bis-bis memang masih mau masuk, tapi nyaris hanya numpang lewat, membayar retribusi,...
-
TAMAN Menteri Supeno menjadi sangat sibuk pada siang hari. Taman yang biasanya sepi itu dipadati pengunjung berbagai stan, yang menjual anek...
-
DATANG dan melihat, Gunungpati, menghadirkan rasa nyess . Bayangkan, kalau ada lahan seluas empat hektar, yang ditanami cabe dengan buah-bu...
-
RABU (13/4), ratusan pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo, atau lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning (SK), mengikuti pem...
-
DERETAN pohon karet yang berbaris rapi nan hijau di sisi kanan-kiri jalan, disertai dengan kicauan burung di pagi hari, seakan-akan menjadi...
-
PEMBUDIDAYAAN kepiting soka ( soft shell ) di Tugu, Semarang, bangkrut. Usaha itu hanya bertahan setahun karena tambak pembudidayaan sering ...
-
KAMPUS SMP 5 Semarang, Kagok, seperti menjelma lokasi syuting kejar tayang. Di hampir setiap sudut sekolah, terdapat sekumpulan orang yang t...
-
PERSATUAN Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Karimata, Semarang mempertanyakan kinerja Pemkot Semarang soal penertiban para pedagang kaki lima ...
0 komentar:
Posting Komentar