Umat Hindu Diminta Jaga “Simakrama”

Rabu, 20 April 2011
UMAT Hindu di Jawa Tengah diminta untuk menjaga hubungan harmonis dengan pemeluk agama lain. Caranya, dengan melaksanakan simakrama atau silaturahmi secara intensif dengan warga masyarakat yang menganut keyakinan berbeda.
Harapan tersebut disampaikan Direktur Urusan Agama Hindu Dirjen Bimas Hindu Pusat, I Ketut Lancar, dalam Dharmasanti Nyepi Tahun Baru Saka 1933 yang digelar Parisadha Hindu Dharma Jateng, di Aula Gradhika Bakti Praja, kompleks Gubernuran, Jalan Pahlawan.
“Tercapainya kehidupan yang bahagia, sejahtera, dan damai dalam perayaan Hari Raya Nyepi tidak sekadar terbatas pada pelaksanaan ritual, melainkan dapat juga mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat. Salah satu yang terpenting, bagaimana umat Hindu menjaga hubungan baik dengan pemeluk agama lain,” kata I Ketut Lancar.
Dharmasanti Nyepi itu dihadiri oleh sekitar 1.600 umat Hindu se-Jateng. Hadir juga pada kesempatan itu, Gubernur Bibit Waluyo serta sejumlah pejabat di lingkungan Pemprov. “Selain dengan umat agama lain, hubungan yang baik juga perlu dijalin sesame umat Hindu dan antara umat Hindu dan pemerintah,” imbuhnya.
Perayaan yang merupakan bentuk pergantian Tahun Saka, yang dilaksanakan pada penanggalan Kesatu Sasih Kedasa (Eka Sukla Paksa Waisak) sehari setelah Tilem Kesanga (Panca Dasa Kresna Paksa Caitria) di tiap tahun tersebut, berusaha membawa pesan kerohanian yang luhur dengan membangkitkan kesadaran spiritual dan toleransi yang penuh kehangatan.
“Dharmasanti Nyepi dimaksudkan agar umat Hindu berusaha mengimplementasikan nilai-nilai sradha bhakti yang utuh dengan situasi dan kondisi yang berkembang,” tambah Ketua Penyelenggara, Kasiyanto. (dse)

0 komentar:

Posting Komentar