KOMANDO Rayon Militer (Koramil) 07/Gunungpati, Semarang yang berada di Jalan Raya Gunungpati-Manyaran, terus melakukan pembenahan infrastruktur di lingkungannya dengan mengerahkan 41 anggotanya.
Danramil 07/Gunungpati, Semarang, Kapten Inf Sugeng Wiratno, mengatakan, pembenahan yang dimulai Minggu (13/3) itu, merupakan inisiatif para anggota dan seluruh pengeluaran untuk beberapa pembenahan dilakukan dengan swadaya. “Kami tidak bisa menghitung berapa besar dana yang dikeluarkan masing-masing orang karena ini merupakan inisiatif kami untuk melakukan pembenahan dan tidak ada unsur paksaan. Misalnya, ketika kami butuh semen, kami iuran. Butuh kayu dan lain-lain, kami iuran lagi,” jelas Danramil.
Adapun infrastruktur yang dibenahi, di antanya membuat taman di depan kantor, mengecat ruangan, mengganti keramik yang rusak, menanam pepohonan rindang, dan membuat gapura “Selamat Datang”. Hal tersebut dilakukan, tambahnya, untuk menciptakan suasana di Koramil 07/Gunungpati, bersih, hijau, dan sehat.
Selain melakukan pembenahan di sektor infrastruktur, pihaknya juga menggiatkan tiga macam pembinaan di Gunungpati, yakni pembinaan tutorial dengan melaksanakan bakti TNI maupun membantu menyosialisasikan bidang kesehatan, pembinaan ketahanan wilayah dengan melatih warga untuk selalu mencintai tanah air, dan pembinaan komunikasi social.
“Kami selalu berusaha berinteraksi dengan tokoh masyarakat, ketua RT maupun RW, pihak kelurahan untuk mengintensifkan komunikasi social tersebut,” tambahnya. (dse)
Lahir di Sarolangun, 14 Desember 1985 -- TK Bunga Tandjung Sidareja, Kabupaten Cilacap -- SD Negeri Gunungsimping 03 Cilacap -- SMP Negeri 4 Cilacap -- SMA Negeri 1 Sidareja, Kabupaten Cilacap -- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang --
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khansa Zahra Najwalni
Jepret
Database Deni
-
WARGA Perumahan Taman Puri Sartika mengeluhkan minimnya perhatian Pemkot Semarang atas berbagai persoalan yang menimpa mereka. Menurut warga...
-
PERNAH dengar sebutan ayam ketawa? Tak perlu jauh-jauh ke Sidrap, Sulawesi selatan, untuk melihat ayam unik tersebut. Di Semarang, ayam yan...
-
KONDISI Terminal Penggaron saat ini ibarat “mati suri”. Bis-bis memang masih mau masuk, tapi nyaris hanya numpang lewat, membayar retribusi,...
-
TAMAN Menteri Supeno menjadi sangat sibuk pada siang hari. Taman yang biasanya sepi itu dipadati pengunjung berbagai stan, yang menjual anek...
-
DATANG dan melihat, Gunungpati, menghadirkan rasa nyess . Bayangkan, kalau ada lahan seluas empat hektar, yang ditanami cabe dengan buah-bu...
-
RABU (13/4), ratusan pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo, atau lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning (SK), mengikuti pem...
-
DERETAN pohon karet yang berbaris rapi nan hijau di sisi kanan-kiri jalan, disertai dengan kicauan burung di pagi hari, seakan-akan menjadi...
-
PEMBUDIDAYAAN kepiting soka ( soft shell ) di Tugu, Semarang, bangkrut. Usaha itu hanya bertahan setahun karena tambak pembudidayaan sering ...
-
KAMPUS SMP 5 Semarang, Kagok, seperti menjelma lokasi syuting kejar tayang. Di hampir setiap sudut sekolah, terdapat sekumpulan orang yang t...
-
PERSATUAN Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Karimata, Semarang mempertanyakan kinerja Pemkot Semarang soal penertiban para pedagang kaki lima ...
0 komentar:
Posting Komentar