Jateng Bidik Pasar Singapura

Kamis, 07 April 2011
PEMPROV Jawa Tengah membidik Singapura sebagai sasaran ekspor produk holtikultura. Saat ini, Pemprov menyiapkan sembilan kabupaten sebagai wilayah pengembangan produk pertanian untuk memenuhi kebutuhan ekspor itu.
Hal itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo, ketika menyambut tim Agrifood and Veterinary Authority (AVA) dan importir asal Singapura, di rumh dinas Puri Gedeh, Jalan Gubernur Boediono, Gajahmungkur, Semarang, Rabu (23/3) malam. “Sembilan kabupaten yang kami siapkan, yakni Temanggung, Magelang, Semarang, Boyolali, Karanganyar, Wonosobo, Banjarnegara, Tegal, dan Pemalang,” kata Bibit.
Pemilihan kesembilan kabupaten tersebut merupakan hasil dari pemetaan komoditas holtikultura sebagai potensi produk segar holtikultura yang ditawarkan bisa memasok pasar di Singapura, sebagai tindak lanjut kunjungan Pemprov ke AVA Singapura, 11-13 Februari 2011 lalu. Dia menjelaskan, jenis produk holtikultura berkualitas ekspor yang dihasilkan, antara lain baby buncis, buncis super, lobak, bawang daun, seledri, cabe merah, cabe hijau, kubis, melon, salak, mangga arumanis, dan bunga melati.
Agar produk itu memenuhi parameter kuantitas, kualitas, dan kontinuitas (3K), kata Bibit, dibentuklah Tim Pengembangan Hortikultura yang bertugas melakukan pembinaan dan memberi fasilitas kepada para petani di daerah tersebut. “Saat ini tim telah menyiapkan rencana kerja bersama beberapa calon eksportir Jateng dan dalam waktu dekat akan melakukan sosialisasi serta pembinaan teknis ke daerah pemasok untuk merancang kemampuan serap eksportir terhadap komoditas yang akan diekspor,” tambah Bibit.

Kunjungan Balasan
Kehadiran Tim AVA dan importir dari Singapura yang dipimpin oleh CEO AVA Singapura, Tan Poh Hong, ke Jateng merupakan kunjungan balasan Gubernur Jateng, bulan lalu. Di samping itu, mereka juga bermaksud melihat langsung potensi holtikultura di Jateng.
“Selain itu, dapat dijadikan ajang menjalin kerja sama dalam pengembangan produk hortikultura berkualitas ekspor dari Jateng untuk memasok kebutuhan di Singapura,” kata Tan Poh Hong.
Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Dinpertan TPH) Jawa Tengah, Aris Budiono mengungkapkan, karena besarnya potensi Jateng di bidang pertanian, saat ini Pemprov berusaha mengembangkan produk pertanian lainnya, yakni hortikultura yang meliputi tanaman sayuran, buah, bunga hias, dan bio farmaka atau tanaman untuk bahan membuat obat tradisional.
“Areal di Soropadan, Magelang, disiapkan sebagai pusat pengembangan komoditas hortikultura yang didesain untuk menghasilkan produk ekspor dan sebagai pusat penanganan pascapanen dari daerah pemasok,” katanya. (dse)

0 komentar:

Posting Komentar