Gubernur Cek Beras Apak

Minggu, 03 April 2011

GUBERNUR Jawa Tengah, Bibit Waluyo, Senin (28/3), mengecek ketersediaan beras di Gudang Dolog 108 Kaliwungu Kendal. Selain menanyakan ketersediaan pasokan, Gubernur juga mencium langsung, apakah beras di gudang tersebut berbau apak atau tidak.
Dengan menggunakan alat sejenis sekop plastik, Gubernur mengambil sampel beras. Lantas dengan tangan kiri, dia membawa beras itu ke hidung dan menciumnya.
Soal kualitas beras di gudang-gudang Dolog, Bibit menjelaskan, sejauh ini kondisi beras, terutama beras untuk rakyat miskin (raskin) masih memenuhi standar yang ditentukan. “Memang tidak terlalu bagus, tetapi juga tidak terlalu jelek,” kata Bibit.
Sebab, kata dia, beras yang terserap merupakan hasil panen saat musim hujan. Sehingga, masih saja dijumpai beras patah atau menir. “Tapi, bulan Mei, Juni, dan Juli mendatang, kami sangat berharap tidak musim hujan lagi, agar kualitas beras raskin menjadi lebih baik,” katanya.
Kualitas raskin memang tergantung kualitas gabah. Kalau kualitas gabah sampai Maret ini, terhitung kurang baik karena panen musim hujan. Padi kurang sempurna, bulir padi isiannya juga tidak penuh.
“Tapi, ke depan, kemarau hasil panen akan makin baik. Prinsipnya, untuk kepentingan raskin dan cadangan beras sekarang sudah mencukupi,” harapnya.

Stok Cukup
Mengenai stok, Bibit mengatakan, ketersediaan beras di sejumlah gudang Dolog telah mencukupi, bahkan memenuhi target yang ditentukan oleh Pemprov Jateng. Saat ini, Maret 2011, ketersediaan beras telah mencapai 6.000 ton. Padahal target yang ditentukan hingga Agustus mendatang sebanyak 9.000 ton.
“Berarti, pada panen mendatang, hanya tinggal 3.000 ton. Artinya. Stok beras di Jateng dapat dinyatakan aman,” kata Bibit, yang didampingi Kepala Gudang Dolog 108 Kaliwungu, Aruman.
Dia mengatakan, Dolog Kendal sampai Agustus memang mendapatkan tugas untuk menyiapkan beras sejumlah 9.000 ton. Setelah dikunjungi langsung, ternyata sudah ada stok sebanyak 6.000 ton hingga akhir Maret 2011. Berarti, pada posisi Agustus mendatang, saat sudah panen lagi, akan bisa memenuhi jumlah yang ditetapkan atau dapat dikatakan aman.
Kondisi aman juga terlihat dari stok beras secara keseluruhan di Jateng. Prediksi ketersediaan beras pada 2011 ini sebesar 570.000 ton. Pada bulan ketiga ini, kebutuhan yang terpenuhi sebanyak 20 persen, yakni 167.000 ton. Kendati begitu, jika dihitung berdasarkan target trimester, kebutuhan beras di Jateng pada Maret ini sudah mencapai 70 persen, yakni 167.000 ton dari target 170.000 ton.
“Untuk mencapai target, kami memang berusaha melaksanakan pemantauan terhadap peran Bulog di Jateng, untuk menjamin kebutuhan beras di Jateng. Selama ini selalu dilaporkan bahwa beras dalam kondisi surplus, yang riilnya, gudang harus siap untuk kebutuhan masyarakat. Jadi, gudang yang ada di seluruh kabupaten/kota di Jateng harus memenuhi target,” imbuhnya. (dse)

0 komentar:

Posting Komentar