MULAI Jumat 1 Maret, PT Kereta APi (KA) daerah Operasional (Daop) IV Semarang menaikkan tarif KA Kaligung Mas Jurusan Semarang Poncol-Tegal sebesar 25 persen. Dengan demikian, tarif KA Eksekutif itu kini menjadi Rp 50.000 dari semula Rp 40.000.
Selain perubahan tariff tersebut, jadwal keberangkatan pun berubah, yakni yang semula berangkat dari Stasiun Poncol Semarang ukul 18.55 berubah menjadi pukul 16.30.
Kepala Stasiun Poncol Semarang, Widodo menjelaskan, sebenarnya tarif tersebut tidak naik, hanya penyesuaian terhadap tarif batas atas dan batas bawah. Penyesuaian tarif batas bawah pada KA yang secara perdana baru diluncurkan pada 1 Desember 2010 itu, Rp 35.000 dan tarif batas atas Rp 65.000. dengan demikian, tarif Rp 50.000 tersebut masih diizinkan oleh regulator karena belum melewati batas atas.
“Selain itu, sebenarnya harga Rp 40.000 yang diberlakukan sebelum 1 April adalah harga perkenalan awal terhadap KA tersebut atau dapat dikatakan tarif diskon. Mulai awal April, tarif KA Kaligung Mas akan berlaku tarif,” jelas Widodo.
Dia menambahkan, pihak PT KA juga akan berencana memberlakukan tarif batas atas seharga Rp 65.000 ketika masa-masa liburan. “Apabila tidak libur, ya, akai tarif normal,” tambahnya. (dse)
Lahir di Sarolangun, 14 Desember 1985 -- TK Bunga Tandjung Sidareja, Kabupaten Cilacap -- SD Negeri Gunungsimping 03 Cilacap -- SMP Negeri 4 Cilacap -- SMA Negeri 1 Sidareja, Kabupaten Cilacap -- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang --
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khansa Zahra Najwalni
Jepret
Database Deni
-
WARGA Perumahan Taman Puri Sartika mengeluhkan minimnya perhatian Pemkot Semarang atas berbagai persoalan yang menimpa mereka. Menurut warga...
-
PERNAH dengar sebutan ayam ketawa? Tak perlu jauh-jauh ke Sidrap, Sulawesi selatan, untuk melihat ayam unik tersebut. Di Semarang, ayam yan...
-
KONDISI Terminal Penggaron saat ini ibarat “mati suri”. Bis-bis memang masih mau masuk, tapi nyaris hanya numpang lewat, membayar retribusi,...
-
TAMAN Menteri Supeno menjadi sangat sibuk pada siang hari. Taman yang biasanya sepi itu dipadati pengunjung berbagai stan, yang menjual anek...
-
DATANG dan melihat, Gunungpati, menghadirkan rasa nyess . Bayangkan, kalau ada lahan seluas empat hektar, yang ditanami cabe dengan buah-bu...
-
RABU (13/4), ratusan pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo, atau lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning (SK), mengikuti pem...
-
DERETAN pohon karet yang berbaris rapi nan hijau di sisi kanan-kiri jalan, disertai dengan kicauan burung di pagi hari, seakan-akan menjadi...
-
PEMBUDIDAYAAN kepiting soka ( soft shell ) di Tugu, Semarang, bangkrut. Usaha itu hanya bertahan setahun karena tambak pembudidayaan sering ...
-
KAMPUS SMP 5 Semarang, Kagok, seperti menjelma lokasi syuting kejar tayang. Di hampir setiap sudut sekolah, terdapat sekumpulan orang yang t...
-
PERSATUAN Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Karimata, Semarang mempertanyakan kinerja Pemkot Semarang soal penertiban para pedagang kaki lima ...
0 komentar:
Posting Komentar