Lahir di Sarolangun, 14 Desember 1985 -- TK Bunga Tandjung Sidareja, Kabupaten Cilacap -- SD Negeri Gunungsimping 03 Cilacap -- SMP Negeri 4 Cilacap -- SMA Negeri 1 Sidareja, Kabupaten Cilacap -- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang --
PKJT Tawangmas Mangkrak
Diposting oleh
Deni Setiawan
di
11.28
Minggu, 13 Februari 2011
PUSAT Kesenian Jawa Tengah (PKJT) yang terletak di kompleks Puri Maerakaca, Tawangmas, Semarang Utara, tak terurus. Kompleks yang dibangun pada 2003 dengan anggaran Rp 7 miliar itu kini mangkrak.
Kompleks yang menempati lahan seluas empat hektar terlihat sepi, nyaris tanpa aktivitas apa pun. Kondisi bangunan yang ada di kompleks itu juga tak terawat.
Bangunan teater tertutup yang sebenarnya megah, berubah menjadi gedung kosong yang singup, seperti dihuni hantu. Di sana sini, terlihat retakan di tembok, cat dinding mengelupas, serta langit-langit jebol. Lantai panggung yang terbuat dari kayu keropos karena atap bocor.
Setali tiga uang, kondisi galeri seni rupa dan bangunan penunjang, seperti musala atau kamar mandi/wc. Halaman yang luas juga tidak terawat, ditandai rumput ilalang yang tumbuh liar setinggi hampir semeter.
Ketua Bidang Organisasi Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT) Rustono mengakui, PKJT memang tak terawat. Menurutnya, hal itu dikarenakan tidak adanya biaya perawatan. Dana sebesar Rp 250 juta/tahun yang diterima DKJT dari Pemprov Jateng hanya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan.
Dana itu dibagi-bagi ke 16 komite di DKJT, untuk pelaksanaan berbagai kegiatan, seperti pentas kesenian, seminar, pelatihan, sarasehan, pameran, dan kemah budaya. Lewat pembagian itu, tiap komite hanya memperoleh anggaran sekitar Rp 12,5 juta/bulan.
"Perhatian pemerintah terhadap kami sangat minim, terutama masalah dana," tambah dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unnes itu.
Alokasi Dana
Sependapat dengan Rustono, Ketua Komite Sastra Jawa DKJT Teguh Supriyanto menginginkan adanya koordinasi yang jelas dengan pemerintah. Setidaknya pula ada penambahan alokasi dana tersebut. "Apalagi dana segitu termasuk biaya perawatan, kami angkat tangan," keluhnya.
Menurut Teguh, letak PKJT pun tidak strategis karena jauh dari kota sehingga akses sulit. "Tempat strategis sebagai pusat kesenian se-Jawa Tengah itu semestinya di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), bukan di sana," kata Teguh.
Terkait kondisi itu, Sekretaris DKJT Goenoto Saparie menyampaikan, pihaknya telah mengajukan surat kepada Pemprov untuk segera mengambil alih PKJT, Desember tahun lalu. Dengan pengelolaan langsung dipegang Pemprov diharapkan PKJT lebih terawat.
"Saat ini, kami sedang menunggu SK Gubernur terkait pengambilalihan PKJT oleh Pemprov," terangnya. (dse)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khansa Zahra Najwalni
Jepret
Database Deni
-
WARGA Perumahan Taman Puri Sartika mengeluhkan minimnya perhatian Pemkot Semarang atas berbagai persoalan yang menimpa mereka. Menurut warga...
-
PERNAH dengar sebutan ayam ketawa? Tak perlu jauh-jauh ke Sidrap, Sulawesi selatan, untuk melihat ayam unik tersebut. Di Semarang, ayam yan...
-
KONDISI Terminal Penggaron saat ini ibarat “mati suri”. Bis-bis memang masih mau masuk, tapi nyaris hanya numpang lewat, membayar retribusi,...
-
TAMAN Menteri Supeno menjadi sangat sibuk pada siang hari. Taman yang biasanya sepi itu dipadati pengunjung berbagai stan, yang menjual anek...
-
DATANG dan melihat, Gunungpati, menghadirkan rasa nyess . Bayangkan, kalau ada lahan seluas empat hektar, yang ditanami cabe dengan buah-bu...
-
RABU (13/4), ratusan pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo, atau lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning (SK), mengikuti pem...
-
DERETAN pohon karet yang berbaris rapi nan hijau di sisi kanan-kiri jalan, disertai dengan kicauan burung di pagi hari, seakan-akan menjadi...
-
PEMBUDIDAYAAN kepiting soka ( soft shell ) di Tugu, Semarang, bangkrut. Usaha itu hanya bertahan setahun karena tambak pembudidayaan sering ...
-
KAMPUS SMP 5 Semarang, Kagok, seperti menjelma lokasi syuting kejar tayang. Di hampir setiap sudut sekolah, terdapat sekumpulan orang yang t...
-
PERSATUAN Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Karimata, Semarang mempertanyakan kinerja Pemkot Semarang soal penertiban para pedagang kaki lima ...
0 komentar:
Posting Komentar