PKJT Tawangmas Mangkrak

Minggu, 13 Februari 2011

PUSAT Kesenian Jawa Tengah (PKJT) yang terletak di kompleks Puri Maerakaca, Tawangmas, Semarang Utara, tak terurus. Kompleks yang dibangun pada 2003 dengan anggaran Rp 7 miliar itu kini mangkrak.
Kompleks yang menempati lahan seluas empat hektar terlihat sepi, nyaris tanpa aktivitas apa pun. Kondisi bangunan yang ada di kompleks itu juga tak terawat.
Bangunan teater tertutup yang sebenarnya megah, berubah menjadi gedung kosong yang singup, seperti dihuni hantu. Di sana sini, terlihat retakan di tembok, cat dinding mengelupas, serta langit-langit jebol. Lantai panggung yang terbuat dari kayu keropos karena atap bocor.
Setali tiga uang, kondisi galeri seni rupa dan bangunan penunjang, seperti musala atau kamar mandi/wc. Halaman yang luas juga tidak terawat, ditandai rumput ilalang yang tumbuh liar setinggi hampir semeter.
Ketua Bidang Organisasi Dewan Kesenian Jawa Tengah (DKJT) Rustono mengakui, PKJT memang tak terawat. Menurutnya, hal itu dikarenakan tidak adanya biaya perawatan. Dana sebesar Rp 250 juta/tahun yang diterima DKJT dari Pemprov Jateng hanya bisa dimanfaatkan untuk kegiatan.
Dana itu dibagi-bagi ke 16 komite di DKJT, untuk pelaksanaan berbagai kegiatan, seperti pentas kesenian, seminar, pelatihan, sarasehan, pameran, dan kemah budaya. Lewat pembagian itu, tiap komite hanya memperoleh anggaran sekitar Rp 12,5 juta/bulan.
"Perhatian pemerintah terhadap kami sangat minim, terutama masalah dana," tambah dekan Fakultas Bahasa dan Seni Unnes itu.

Alokasi Dana
Sependapat dengan Rustono, Ketua Komite Sastra Jawa DKJT Teguh Supriyanto menginginkan adanya koordinasi yang jelas dengan pemerintah. Setidaknya pula ada penambahan alokasi dana tersebut. "Apalagi dana segitu termasuk biaya perawatan, kami angkat tangan," keluhnya.
Menurut Teguh, letak PKJT pun tidak strategis karena jauh dari kota sehingga akses sulit. "Tempat strategis sebagai pusat kesenian se-Jawa Tengah itu semestinya di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS), bukan di sana," kata Teguh.
Terkait kondisi itu, Sekretaris DKJT Goenoto Saparie menyampaikan, pihaknya telah mengajukan surat kepada Pemprov untuk segera mengambil alih PKJT, Desember tahun lalu. Dengan pengelolaan langsung dipegang Pemprov diharapkan PKJT lebih terawat.
"Saat ini, kami sedang menunggu SK Gubernur terkait pengambilalihan PKJT oleh Pemprov," terangnya. (dse)

0 komentar:

Posting Komentar