SUARA bising blender mulai terdengar sekitar 300 meter dari dalam rumah berdinding kayu, samping masjid itu. Benturan besi pengocok adonan dan baskom plastik pun terdengar bersahut-sahutan. Tawa para ibu makin meramaikan seisi rumah yang berada di pojok persimpangan jalan RT 01 RW 01 Kampung Ngebruk, Mangunsari, Tugu, Semarang tersebut.
Saat itu, empat ibu sedang asyik membuat adonan makanan. Mereka sedang asyik membuat bolu mangrove untuk memenuhi pesanan pelanggan.
Mangrove dibuat bolu? Ya, ibu-ibu Kampung Ngebruk itu memang membuat bolu mangrove. Mangrove atau dikenal pula dengan sebutan bakau, adalah tumbuhan pantai tropis yang mampu menyesuaikan diri dan tumbuhan di daerah tergenang air pasang-surut.
Namun, tak sembarang mangrove yang digunakan. Untuk menghasilkan kualitas baik, mangrove api-api (Avicennia marina) yang cocok untuk membuat bolu.
Produksi bolu mangrove yang baru berjalan 2008 itu, dikerjakan oleh Kelompok Pengolah Hasil Tambak dan Laut "Karya Mina Mandiri" di desa itu. Kelompok yang diketuai Nurchayati (44) itu, tak jarang kebanjiran order.
terlebih ketika ada undangan bazar, seminar, dan pelatihan di kampus atau instansi pemerintahan. Mamak (panggilan akrabnya) bersama 20 wanita Ngebruk berusaha tak mengecewakan pemesan.
"Waktu itu, istri Pak Bibit dan istri Pak Marmo pesan ke kami, untuk acara kantor," kata Juriyah, wakil bendahara kelompok yang didirikan 1997 itu.
dengan modal patungan Rp 100.000, mereka dapat membeli bahan untuk membuat bolu, seperti telur ayam, gula pasir, tepung terigu, baking pouder, dan margarin. Sementara, mangrove sebagai bahan utamanya, tinggal mengambil di tambak.
Buah brayu, buah pohon mangrove, yang telah diambil, kemudian dikupas kulitnya dan diambil bagian dalam. Buah dibelah jadi empat bagian, dibuang putiknya, dan direndam. Proses perendamannya memerlukan waktu dua hari, dengan penggantian air per enam jam. "Tujuannya, untuk menghilangkan getah yang bisa menyebabkan rasa pahit," ujar Juniyah.
Setelah semua bahan diaduk merata, dioven selama 30 menit, makanan berwarna cokelat kehijauan itu siap disajikan.
tentunya akan semakin terasa ketika masih hangat. Bolu itu dijual seharga Rp 35.000 per loyang besar dan Rp 7.500 per loyang kecil.
"Selain untuk menghilangkan rasa lapar, bolu mangrove juga berguna untuk kesehatan, yakni menurunkan kolesterol dan mengurangi sakit maag," ujar Masfuah, sekretaris.
Bolu tersebut dimaksudkan untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas, bahwa banyaknya manfaat dari buah mangrove. Salah satunya untuk membuat bolu. karena di situ menyimpan karbohidrat, energi, lemak, protein, dan air.
Deni Setiawan
Lahir di Sarolangun, 14 Desember 1985 -- TK Bunga Tandjung Sidareja, Kabupaten Cilacap -- SD Negeri Gunungsimping 03 Cilacap -- SMP Negeri 4 Cilacap -- SMA Negeri 1 Sidareja, Kabupaten Cilacap -- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang --
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khansa Zahra Najwalni
Jepret
Database Deni
-
WARGA Perumahan Taman Puri Sartika mengeluhkan minimnya perhatian Pemkot Semarang atas berbagai persoalan yang menimpa mereka. Menurut warga...
-
PERNAH dengar sebutan ayam ketawa? Tak perlu jauh-jauh ke Sidrap, Sulawesi selatan, untuk melihat ayam unik tersebut. Di Semarang, ayam yan...
-
KONDISI Terminal Penggaron saat ini ibarat “mati suri”. Bis-bis memang masih mau masuk, tapi nyaris hanya numpang lewat, membayar retribusi,...
-
TAMAN Menteri Supeno menjadi sangat sibuk pada siang hari. Taman yang biasanya sepi itu dipadati pengunjung berbagai stan, yang menjual anek...
-
DATANG dan melihat, Gunungpati, menghadirkan rasa nyess . Bayangkan, kalau ada lahan seluas empat hektar, yang ditanami cabe dengan buah-bu...
-
RABU (13/4), ratusan pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo, atau lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning (SK), mengikuti pem...
-
DERETAN pohon karet yang berbaris rapi nan hijau di sisi kanan-kiri jalan, disertai dengan kicauan burung di pagi hari, seakan-akan menjadi...
-
PEMBUDIDAYAAN kepiting soka ( soft shell ) di Tugu, Semarang, bangkrut. Usaha itu hanya bertahan setahun karena tambak pembudidayaan sering ...
-
KAMPUS SMP 5 Semarang, Kagok, seperti menjelma lokasi syuting kejar tayang. Di hampir setiap sudut sekolah, terdapat sekumpulan orang yang t...
-
PERSATUAN Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Karimata, Semarang mempertanyakan kinerja Pemkot Semarang soal penertiban para pedagang kaki lima ...
0 komentar:
Posting Komentar