PENYALURAN dana bantuan operasional sekolah (BOS) dinilai rawan korupsi karena mudah diselewengkan pejabat, kepala sekolah, maupun guru. Oleh karena itu, masyarakat khususnya orangtua siswa diminta mengawasi secara ketat penerimaan, pencairan, hingga penyaluran dana BOS agar penyimpangan dapat dihindari.
Penilaian tersebut disampaikan Eko Haryanto, Sekretaris Komite Penyelidikan dan Pemberantasan Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme (KP2KKN) Jawa Tengah. KP2KKN juga meminta aparat penegak hukum maupun instansi seperti inspektorat serta badan pemeriksa keuangan di Jateng untuk turut serta mengawasi dan memeriksa langsung pengelolaan dana itu di setiap sekolah.
Menurut Eko, pemeriksaan ini bisa menjadi benteng terhadap penyalahgunaan wewenang, pemborosan, kebocoran, dan pungutan liar yang terkait dengan BOS, utamanya saat pencairan dana BOS. “Kami menduga, banyak dana BOS yang disimpan dalam jangka waktu lama dan ditunda penyalurannya oleh pihak Dinas Pendidikan setempat dengan maksud untuk didepositokan di bank. Bunganya lantas diambil untuk keperluan pribadi,” kata Eko. (dse)
Lahir di Sarolangun, 14 Desember 1985 -- TK Bunga Tandjung Sidareja, Kabupaten Cilacap -- SD Negeri Gunungsimping 03 Cilacap -- SMP Negeri 4 Cilacap -- SMA Negeri 1 Sidareja, Kabupaten Cilacap -- Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang --
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Khansa Zahra Najwalni
Jepret
Database Deni
-
WARGA Perumahan Taman Puri Sartika mengeluhkan minimnya perhatian Pemkot Semarang atas berbagai persoalan yang menimpa mereka. Menurut warga...
-
PERNAH dengar sebutan ayam ketawa? Tak perlu jauh-jauh ke Sidrap, Sulawesi selatan, untuk melihat ayam unik tersebut. Di Semarang, ayam yan...
-
KONDISI Terminal Penggaron saat ini ibarat “mati suri”. Bis-bis memang masih mau masuk, tapi nyaris hanya numpang lewat, membayar retribusi,...
-
TAMAN Menteri Supeno menjadi sangat sibuk pada siang hari. Taman yang biasanya sepi itu dipadati pengunjung berbagai stan, yang menjual anek...
-
DATANG dan melihat, Gunungpati, menghadirkan rasa nyess . Bayangkan, kalau ada lahan seluas empat hektar, yang ditanami cabe dengan buah-bu...
-
RABU (13/4), ratusan pekerja seks komersial (PSK) Resosialisasi Argorejo, atau lebih populer dengan sebutan Sunan Kuning (SK), mengikuti pem...
-
DERETAN pohon karet yang berbaris rapi nan hijau di sisi kanan-kiri jalan, disertai dengan kicauan burung di pagi hari, seakan-akan menjadi...
-
PEMBUDIDAYAAN kepiting soka ( soft shell ) di Tugu, Semarang, bangkrut. Usaha itu hanya bertahan setahun karena tambak pembudidayaan sering ...
-
KAMPUS SMP 5 Semarang, Kagok, seperti menjelma lokasi syuting kejar tayang. Di hampir setiap sudut sekolah, terdapat sekumpulan orang yang t...
-
PERSATUAN Pedagang dan Jasa Pasar (PPJP) Karimata, Semarang mempertanyakan kinerja Pemkot Semarang soal penertiban para pedagang kaki lima ...
0 komentar:
Posting Komentar