Kinerja Dekase Semarang Dipertanyakan

Minggu, 06 Februari 2011
KINERJA Dewan Kesenian Semarang (Dekase) dipertanyakan. Lembaga itu dinilai belum melakukan pembinaan serius terhadap komunitas-komunitas seni-budaya di Kota Semarang.
Pendapat itu dilontarkan Widsu Saputro, pekerja film asal Semarang, di Taman Budaya Raden Saleh (TBRS). "Mungkin secara kuantitas, sudah ada program itu. Tapi, secara kualitas, saya belum melihat adanya program pembinaan secara serius," kata Saputro.
Bidang Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Dekase yang langsung berhadapan dengan persoalan itu, menurutnya, perlu peka dan tanggap pada kendala-kendala yang dihadapi oleh komunitas seni-budaya dalam berproses.
"Misalnya, komunitas teater sebenarnya punya potensi ke tingkat nasional, tetapi kok tidak mampu. Bidang Litbang semestinya harus tahu dan membantu permasalahan tersebut," jelas pria yang tinggal di Jalan Wonodri Joho I 197A Semarang tersebut.
Heri Venus, koreografer akting pada Persatuan Artis Film Indonesia (Parfi) Jateng pun sependapat, Bidang Litbang Dekase tak teliti memperhatikan persoalan yang dihadapi oleh tiap komunitas. Setidaknya mereka mendekati komunitas tersebut, saling bertukar pikiran, dan membantu proses kreatifnya.
"Dekase sebagai wadah seni-budaya di Semarang, tak sekadar tahu, tapi juga paham soal kesenian," jelasnya.

Kalangan Tertentu
Berbeda dengan Widsu dan Heri, Widyo Leksono mengungkapkan, sebenarnya Dekase pernah mengadakan pelatihan, walaupun mungkin baru sebatas untuk kalangan tertentu dan intensitasnya sedikit.
"Saya tahu persis karena pernah diundang Dekase untuk jadi salah satu pelatih dalam kegiatan mereka," jelas seniman teater yang akrab disapa Babahe tersebut.
Ketika dikonfirmasikan, Ketua Dekase, Marco Manardi menyangkal apabila Dekase belum melakukan pembinaan. Dia menyatakan, selama ini pihaknya berusaha agar TBRS sebagai basis seni-budaya di Semarang tidak mati, dengan menggelar sejumlah kegiatan.
"Sekitar 4-5 tahun yang lalu, TBRS seperti kuburan. Begitu kami hadir, hampir setiap hari ada aktivitas. Entah itu, latihan teater, tari, musik, dan lain-lain," jelasnya.
Salah juga, tambahnya, kalau yang bertanggung jawab adalah Bagian Litbang Dekase, di sini terdapat beberapa komite yang tugasnya melakukan pembinaan di tiap-tiap bidang seni. (dse)

0 komentar:

Posting Komentar